Kategori
OKU

Warga gelar selamatan sebelum jembatan air terentang di bongkar  

‌Baturaja jurnal fakta news. Puluhan warga Dusun 5, Desa Kartamulia, Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten OKU menggelar Selamatan di dekat Jembatan Air Terentang, pada Kamis(15/9/2022). Jembatan di jalan Provinsi ruas Jalan lubuk Batang- Ogan Ilir itu akan dibongkar untuk dibangun ulang.

Adapun acara selamatan yang diisi dengan doa bersama dihadiri kepala Desa di wakili kadus1 Hatta,pihak Kontraktor,Babinsa,Bhabinkamtibmas Desa Kartamulia,tokoh masyarakat dan warga sekitar.

pengawas proyek jembatan Air Terentang Fadly mengatakan pekerjaan pembangunan jembatan akan dimulai dengan pambongkaran jembatan lama. Selama pembangunan arus lalu lintas dialihkan ke jalur jembatan di alternatip sebelahnya .

Lalu lintas kendaraan dialihkan ke jembatan Alternatif sebelah dengan sistem Bergantian Alternating Sistym,” katanya.

Jembatan akan dibongkar dan dibangun ulang dengan konstruksi fondasi bore pile berukuran panjang 25 meter dan lebar 10 meter. Pembangunan ditarget selesai pada Desember 2022 mendatang.

Panjang jembatan semula sekitar 20 meter akan diperpanjang menjadi 25 meter dan lebarnya 10 meter, model kontruksinya sama seperti jembatan lainnya,” ujar Fadly.

Dia menambahkan, jembatan lama akan dibongkar total hingga pondasi dan diganti dengan kontruksi baru. Sebagai pelaksana pembangunan pembangunan CV.Arjuna Maju Mandiri, dan konsultan CV.Mohem

Kepala Desa Kartamulia, yang diwakili, Kadus 1 Hatta yang hadir pada acara selamatan itu mengatakan, jembatan Air terentang usianya sudah cukup tua, dibangun pada zaman Belanda.

Kita bersyukur jembatan yang sudah tua itu sekarang akan dibongkar dan dibangun baru,” katanya.

Ia berharap warga masyarskat dapat mendukung pelaksanaan pembangunan jembatan Air Terentang. (Samsiar)

 

 

Kategori
Muara Enim

PT Bukit Asam salurkan Bantuan CSR Di Desa Sumaja Makmur Kecamatan Gunung Megang

Tanjung Enim Jurnal Fakta News.com Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Bukit Asam Tbk salurkan bantuan Bencana angin puting beliung yang melanda Desa Sumaja Makmur, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim , menjadi perhatian bagi CSR PT.Bukit Asam.Kamis ( 15/9/2022 )

Manajemen PTBA yang diwakili Erwandi pembina komunitas SR

Satker Sustainability mengatakan, adapun Bantuan CSR ( Corporate Social Responsibility) yang kami salurkan bisa membantu meringankan beban masyarakat, adapun bentuk bantuan yang kami berikan berupa sembako ini merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap warga sekitar khususnya korban yang terdampak bencana.angin puting beliung di desa Sumaja makmur

 

Semoga bantuan yang kami berikan bisa bermanfaat untuk masyarakat, membantu meringankan beban para korban angin puting beliung, walaupun nilainya tidak seberapa.

 

Dukungan perusahaan pada situasi bencana merupakan tanggung jawab sosial perusahaan. “Ini adalah bagian dari upaya untuk memaksimalkan dampak positif kehadiran perusahaan untuk membantu masyarakat yang mengalami bencana dan membutuhkan pertolongan segera,” katanya.

 

Erwandi menambahkan, atas nama PT Bukit Asam menyampaikan rasa prihatin atas musibah yang terjadi khususnya di Desa Sumaja Makmur, Kecamatan Gunung Megang beberapa wilayah terdampak bencana puting beliung, untuk itu kita harus sigap dan waspada dengan kondisi yang cukup ekstrim saat ini demi keselamatan dan kesehatan kita.

Laporan Firman

Kategori
BERITA UTAMA

Capt. Marcellus Hakeng : Kreasi Solutif PLN dalam Menyiasati Letak Geografis Indonesia Yang Patut Diapreasiasi

Jakarta, Jurnalfaktanews.com,- Langkah PT PLN (Persero) melalui anak perusahaannya PT Indonesia Power untuk memenuhi kebutuhan energi ke seluruh pelosok negeri, dengan meluncurkan Barge Mounted Power Plant Nusantara 1 (BMPP Nusantara 1) atau kapal pembangkit listrik pada Jumat, 28 Januari 2022 ke wilayah Kepulauan Ambon. Maluku patut mendapat apresiasi.

Keberadaan Kapal BMPP Nusantara 1 ini menurut Pengamat Maritim Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa, SSiT., M.Mar dalam keterangan persnya, Selasa (8/2/2022) merupakan sebuah langkah strategis yang dilakukan oleh Pemerintah dalam hal ini PT. PLN (Persero) guna menyiasati kondisi lapangan yang mereka hadapi dan coba selesaikan selama bertahun-tahun, yaitu terkait kondisi geografis Indonesia yang memiliki 17.499 pulau dan menyebabkan wilayah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal) seringkali mengalami kendala kelistrikan yang sulit dicari alternatif penyelesaiannya.

Apalagi kata Capt. Marcellus Hakeng yang mengutip penjelasan dari Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo bahwa dengan masuknya BMPP Nusantara 1 maka sistem kelistrikan di wilayah Ambon akan semakin solid karena sepenuhnya akan dikelola oleh PLN Group.

BMPP Nusantara 1 memiliki panjang barge 72 m dan lebar 27 m, BMPP dapat menyupplai listrik sebesar 60 MW.  Dimensi barge yang compact dan sarat air rendah, dapat dioperasikan di perairan dangkal dan daerah terpencil, bersifat mobile, sehingga dapat menjadi solusi elektrifikasi saat terjadi bencana alam. Ke depan BMPP diharapkan dapat memenuhi kebutuhan atau menggantikan pembangkit listrik terapung di beberapa wilayah kepulauan di Indonesia.

“Sinergi BUMN, PLN melalui IP yang memberi kepercayaan PT PAL untuk membangun 3 kapal BMPP memiliki arti penting bagi industri perkapalan nasional kita. Dimana untuk kapal sejenis yang secara geografis sangat dibutuhkan oleh Indonesia, tidak perlu lagi bergantung pada negara lain dalam pembuatannya. Ini juga secara tidak langsung menunjukkan bahwa secara teknologi, sebagai negara Maritim, industri maritim kita patut diperhitungkan serta dapat dipercaya,” kata Capt. Marcellus Hakeng.

Perlu diingatkan bahwa industri galangan kapal di dalam negeri itu berfungsi sangat penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional. “Industri sektor maritim ini untuk Indonesia, tidak hanya berfungsi menopang kegiatan ekonomi, namun dapat lebih dari itu, yakni sebagai simbol kekuatan dan kedaulatan negara. Bahkan, sektor ini juga mempunyai peran penting untuk menyatukan seluruh wilayah yang tersebar di Indonesia,” tegas Capt. Marcellus Hakeng yang juga salah satu pendiri dan pengurus di  Dewan Pimpinan Pusat Ahli Keselamatan dan Keamanan Maritim Indonesia (AKKMI).

Momen ini dapat dijadikan sebagai sebuah peluang potensial untuk meningkatkan kemampuan khususnya untuk pembangunan armada baru kapal-kapal di Indonesia, sambung Capt. Marcellus Hakeng.

“Diharapkan juga dengan berjalannya proyek-proyek pembuatan kapal baru, bisa menjadi penyerap tenaga kerja baik di perusahaan industri galangan kapal maupun untuk tenaga pelautnya. Dan, yang tidak kalah penting juga adalah terjadinya penambahan skill dalam penguasaan teknologi terkait,” ujar Capt. Marcellus Hakeng.

Hal lain yang patut diapresiasi pula menurut Capt. Marcellus Hakeng adalah perhatian Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian dengan menempatkan anggaran dana yang memberikan perhatian khusus terhadap pembangunan kapal-kapal milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun anak-anak usahanya. Hal itu guna  memenuhi kebutuhan alat transportasi laut di dalam negeri.

“Jadi saya melihatnya pengembangan industri galangan kapal nasional ini dapat dikatakan seiring dengan keinginan dari pemerintah dalam usaha  mewujudkan tol laut. Dimana diharapkan terjadi kelancaran pergerakan logistik yang lebih efisien dengan terjaminnya pasokan listrik di wilayah 3T dan melalui penambahan kapal-kapal berbendera Indonesia tersebut,” pungkasnya. (Red)

CP :
Marcellus Hakeng Jayawibawa – 085810280811